Thursday, November 27, 2014

Sahabat Untuk Abang Raihan..

abang Raihan lagi mamam bakso.. hmmm.. nomnomnom..^^
Salut sekaligus kasihan.. Ya.. Hanya kata itu yang bisa kuucap. Saya sempat bingung tatkala Raihan anak pertama saya pulang sekolah dengan satu cerita pengalamannya yang cukup mengusik hati saya..
Ia nampak lesu dan lemas. Satu pertanyaan terlontar dari mulutnya. "Bundaa.. Roti pizza-nya masih ada?" "Lahhh tadi kan abang udah bawa kesekolah?" Saya balik bertanya. Raihan pun nenjawab bahwa rotinya tersebut diminta temannya. Hmmm... Diminta.. Gapapalah kupikir, agar ia latihan berbagi. "Tapi rotinya diminta semua bun.. Abang jadi ga makan." Hadeehh...  Bahkan segigitpun anak saya tidak makan.. "La kok dikasi semua bang?" Tanya saya. "Iya bun, katanya kalo ga mau ngasiin ntar gak bolo (teman.red), abang kan mau bolo?" 

Karena tak tega, sayapun berusaha menenangnya dengan memberi lagi roti yang ia minta. Untung aja masih ada, pikir saya. Tapi saya tetep merasa heran dengan sikap anak saya tersebut. Saya salut dengan sikap dia yang lebih mementingkan pertemanan daripada urusan perut. Tapi saya juga kasihan sama dia. Bagaimana jika sampai nanti ia dewasa ia tetap selalu berkorban untuk seseorang yang dia rasa teman namun sejatinya hanya mengambil keuntungan untuk diri sendiri. 
Ahhh.. Itu hanya pikiran saya saja mungkin. Pikiran orang yang mengaku dewasa yang sudah diracuni bumbu-bumbu kehidupan yang penuh drama. Sahabat? Cinta sejati? Ahhh.. Semoga kau mampu membedakan nak.. Semoga engkau dikelilingi sahabat-sahabat yang benar-benar sejati karena sikap dan sifat tulusmu nak... Bukan karena materi atau hal-hal yang menguntungkannya. Peluk dan cium sayang dari bundamu yang masih banyak kekurangan ini nak. Bunda selalu mendoakan yang terbaik untukmu.. Untuk masa depanmu. Aamiin.
Tambahan : Kisah ini nyata.. Bukan fiktif belaka.. Hihihi.. :) 

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih sudah mengunjungi blog saya.. :)