Sunday, August 24, 2014

Kesulitan Belajar Anak yang Harus Diwaspadai


Kesulitan belajar anak di www.bunda-drs.com
Kesulitan belajar anak
Kesulitan belajar anak dikenal dengan istilah disleksia. Secara singkat disleksia atau ‘Learning Differences’ atau kesulitan belajar (anak) diidentifikasikan sebagai kondisi yang mengacu pada berbagai masalah belajar semisal kemampuan membaca, memahami sebab akibat, kesulitan berbicara, ketidakmampuan menyelesaikan soal matematika, maupun kesulitan dalam memahami penjelasan orang lain.

Kami tekankan disini bahwa disleksia sama sekali tidak ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan anak. Studi membuktikan bahwa banyak orang yang sukses walaupun masa kanak-kanaknya mengalami kesulitan belajar atau learning differences.
Sekitar 5 sampai 17% anak usia belajar di dunia mengalami disleksia dan sekitar 80% dari kasus yang mengalami kesulitan belajar adalah penderita disleksia. Anak laki-laki lebih berpotensi mengalami kesulitan belajar dibandingkan dengan anak perempuan.

Penyebab Kesulitan Belajar Anak

Sampai saat ini faktor yang menyebabkan anak mengalami disleksia belum diketahui dengan pasti dan jelas. Terdapat pendapat bahwa bayi prematur lebih cenderung mengalami kesulitan belajar, hal lain adalah seperti pernah mengalami cidera waktu masih usia anak (contohnya cidera di bagian kepala) atau pernah mengalami infeksi di bagian otak (meningitis).

Bagaimana cara mendeteksi anak Bunda mengalami disleksia?
  • Pada saat anak di usia prasekolah, biasanya ada gejala anak yang kesulitan untuk memahami kata-kata yang berirama, atau bahkan bingung memahami kata yang terdengar mirip.
  • Pada saat anak usia sekolah, umumnya prestasi anak tidak menonjol. Orang tua dan guru bahkan merasa heran kenapa anak yang tidak memiliki masalah intelektual bisa kesulitan untuk membaca, dan tidak fasih membaca.
Bagaimana peran Bunda sebagai orang tua dan guru dalam menghadapi anak yang mengalami kesulitan belajar?
Yang pasti Bunda tidak akan menemukan obat bagi anak yang mengalami disleksia. Namun demikian banyak orang berpendapat bahwa kemampuan belajar anak bisa ditingkatkan dengan cara pemberian nutrisi, vitamin, atau kacamata khusus. Tapi hal tersebut belum terbukti secara ilmiah.
Jika Anda memilikii anak dengan kesulitan belajar maka komunikasi dengan guru dan dokter sangat penting. Dokter akan melakukan beberapa tes, seperti tes pendengaran, penglihatan, psikologis anak, hingga syaraf, dengan demikian mereka akan bisa memberikan surat rekomendasi ke sekolah agar anak Bunda memperoleh perhatian khusus.
Guru sebagai orang tua pengganti disekolah juga harus bisa memberikan perhatian khusus serta toleransi pada siswa yang menderita disleksia seperti pemberian jadwal ulangan yang berbeda, adanya tes lisan, atau hal lainnya yang menunjang gaya belajar anak.
Anak disleksia sering mengalami krisis kepercayaan diri. Oleh sebab itu pemberian penghargaan jika mereka berprestasi amat sangat dianjurkan. Begitu juga dengan perencanaan studi yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Sebagai orang tua, Bunda berperan besar. Perulangan serta latihan apa yang telah dipelajari disekolah dengan bimbingan Bunda amat sangat membantu perkembangan anak yang mengalami disleksia atau kesulitan belajar anak.

sumber : bunda-drs.com

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih sudah mengunjungi blog saya.. :)